Pencemaran Kerena Faktor Bangunan Lepas pantai
20:37 | Diposting oleh
aulia_rinaldy
DEKOMISSING
Pada
mulanya orang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan, maka semua hasil
buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari aktifitas manusia di
daratan seluruhnya dapat di tampung oleh lautan tanpa membuat suatu akibat yang
membahayakan.
Bahan
pencemar yang masuk ke dalam lautan akan diencerkan dan kekuatan mencemarnya
secara perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak
berbahaya.
Dengan
makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin meningkatnya lingkungan
industri mengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat racun yang
dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.
Pencemaran
laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara
sungguh-sungguh. Banyak kecelakaan dilautan yang menyebabkan tercecernya
bahan-bahan yang bersifat racun dalam jumlah yang sangat besar.
Beberapa masalah pencemaran dilaut yaitu :
•
Pencemaran minyak
•
Pencemaran logam berat
•
Sampah
•
Pestisida
•
Limbah industri dan domestik
•
dan Iain-lain.
Pengaruh
kerusakan pantai akibat pencemaran umumnya dapat ditanggulangi secara cepat.
Tetapi lain halnya apabila hal tersebut terjadi dilautan bebas. Hal yang
memprihatinkan adalah karena bahan-bahan pencemar tersebut secara pelan tetapi
pasti akan tertumpuk di laut.
Dalam
keadaan ekstrim, mereka akan meracuni fitoplankton (sebagai produser utama
didalam sistem rantai makanan yang terjadi di laut bebas). Hancurnya organisme
ini
akan membuat laut menjadi semakin tidak subur.
Pencemaran Minyak
Saat
ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga
kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hamper tidak
bisa dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap
tahun. Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak
mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke
pantai.
Contoh
kecelakaan kapal :
•
Torrey canyon dilepas pantai Inggris 1967 -> 100.000 burung mati
•
Showa maru di selat Malaka pada tahun 1975
•
Amoco Cadiz di lepas pantai Perancis 1978
•
dll
Pencemaran
minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup disuatu
daerah. Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka
berenang diatas permukaan air.Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk
membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari
diri sendiri.
Selain
itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran
aka segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai
yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali
hanya
dalam waktu 1 atau 2 tahun.
b.Pencemaran Logam Berat
Logam-logam
berat yang masuk kedalam tubuh hewan umumnya tidak dikeluarkan lagi dari tubuh
mereka. Karena itu logam-logam cenderung untuk menumpuk di dalam tubuhnya. Sebagi
akibatnya logam-logam tersebut akan terus berada di sepanjang rantai makan. Hal
ini disebabkan oleh karena predator pada satu trofik level makan mangsa mereka
dari trofik yang lebih rendah yang telah tercemar (ikan dimakan oleh
manusia).
Disini
terlihat bahwa kandungan konsentrasi logam berat terdapat lebih tinggi pada
tubuh hewan yang letaknya lebih tinggi didalam tropik level. Jadi predator
tingkat tinggi (dengan umur lebih panjang) lebih banyak menumpuk logam berat.
•
Contoh pencemaran logam berat :
-
“Minamata Disease” (di Jepang) yang disebabkan oleh Hg (merkuri).
-
“Itai-itai Disease” yang disebabkan oleh logam Cd
Heavy Metal/ Logam Berat
Logam
berat merupakan istilah yang digunakan untuk menamai kelompok metal dan
metalloid dengan densitas lebih besar dari 6 g/cm3. Cd, Cr, Cu, Hg, Ni dan Pb.
Zn merupakan logam berat yang seringkali dihubungkan dengan adanya masalah pencemaran
dan toksisitas.
Nama lain
logam berat/ heavy metal yaitu 'Trace metal", tetapi ini tidak bisa
digunakan. Tidak seperti pencemar organik (=organo halides), logam berat
terjadi dalam pembentukan batuan dan pertambangan mineral sehingga ada "range”/kisaran
normal dari "Background concentration" pada tanah, sedimen, air dan organisme
hidup. Pencemaran memberikan kontribusi sehingga konsentrasi menjadi lebih
tinggi dari "background concentration" Konsentrasi Background value
(BV) dapat digunakan untuk melihat "Enrichment Factor" (EF) :
• EF =
Konsentrasi di lokasi tercemar x 100 %
Konsentrasi
logam di BV
Sifat-Sifat
Fisik- Biokimiawi Logam Berat
Beberapa
elemen dari grup ini diperlukan oleh sebagian organisme hidup dalam konsentrasi
kecil tetapi sangat essensial untuk kehidupan, tetapi jika berlebihan
menyebabkan toksisitas. Logam-logam Cu, Mn, Fe dan Zn jika terjadi defisiensi
menyebabkan penyakit baik pada hewan maupun tumbuhan. Cu, Cr, Se dan I untuk
hewan dan B dan Mo untuk tanaman
.
Hampir
semua mikronutrien memiliki peran sebagai penyusun enzym dan protein-protein
penting lain yang terlibat dalam pathway/siklus metabolik. Ketiadaan
mikronutrien akan menyebabkan disfungsi metabolik yang mengakibatkan penyakit. Elemen-elemen
yang tidak mempunyai kepentingan secara biokimiawi disebut "non essensial
element". Contohnya “non-essential element” adalah As, Cd, Hg, Pb, Po, Sb,
Ti dan U yang menyebabkan toksisitas pada konsentrasi yang melebihi ambang
batas tetapi tidak menyebabkan "deficiency disorder" pada konsentrasi
rendah seperti mikronutrien.
Sumber-sumber
logam berat
Sumber-sumber
geokimiawi, menyusun 1% dari kerak bumi. Sedangkan makroelemen menyusun 99%.
Sumbersumber logam berat yaitu dari :
a. Sumber
Geokimiawi
b. Dari
Pertanian :
- Pupuk :
Cd, Cr, Mo, Pb, U dan Zn
-
Pestisida : Cu, As, Hg, Pb, Mn dan Zn
-
"Dessicant" : As untuk kapas
-
Pengawetan kayu : As dan Cu
- Limbah
dari produksi ternak : Cu dan As
- Kompos +
pupuk hewan : Cd, Cu, Ni, Pb, Zn dan As
- Lumpur
buangan : Cd, Ni, Cu, Pb dan Zn
- Korosi
logam : Zn, Cd
c. Gas
dari proses pembakaran pada kendaraan bermotor:
Pb pada
pembakaran batubara meningkatkan konsentrasi beberapa logam termasuk Uranium
(U) dimana emisi yang melebihi batas dapat menyebabkan pencemaran radioaktif.
d. Atmosphere
(Udara) + Hydrosphere (air)
e. dll
Pengaruh
Logam Berat Terhadap Ekosistem Laut
Logam
berat yang dilimpahkan ke perairan, baik sungai ataupun laut akan mengalami
proses-proses seperti pengendapan, adsorpsi dan absorpsi oleh organisme-organisme
perairan.Prosi (1979) menyatakan bahwa pemindahan logam berat kedalam organisme
dapat dipengaruhi pula oleh kebiasaan organisme dalam cara memakan makanannya
(feeding habit), yaitu sebagai berikut:
-
Phytophagus (misal : Gastropoda, Crustacea)
- Filter
feeding (misal : Zooplankton, barnacle, dan bivalva)
- Sediment
feeding (misal: Polychaeta dan oligochaeta)
- Detritus
feeding (misal : gastropoda, isopoda, dan amphipoda)
-
Carnivorous (misal : Zooplakton, Polychaeta, gastropoda, Crustacea, larva
serangga air tawar dan ikan)
Sedangkan
pengaruh logam berat terhadap organisme-organisme tersebut atas dasar daya racunnya
dibagi menjadi 2 yaitu :
- yang
bersifat lethal atau mematikan -> LC50 (median lethal concentration)
- yang
bersifat sublethal Pengaruh sublethal dibedakan atas 3 macam :
a.
menghambat pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
b.
menyebabkan terjadinya perubahan morfologi
c. merubah
tingkah laku organisme.
"Minamata
Disease“ (oleh Hg) _ menyebabkan kelemahan
otot, kehilangan penglihatan, ketidakseimbangan
fungsi otot dan kelumpuhan. Selain itu juga meracuni janin dan
merusak sistem syaraf pusat. "Itai-itai
Disease" _ menyebabkan nyeri/ngilu pada
tulang, mempengaruhi kehamilan, lactasi,
ketidakseimbangan internal sekresi, penuaan,
kekurangan kalsium, dll.
Pb
(plumbum)/Lead _ menyerang system syaraf
pusat dan peripheral / " mental retardation" _
anak-anak
dengan gejala-gejala : ataxia, coma dan convulsion (gangguan pada pergerakan).
C.Sampah
Sampah
yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui sistem daerah aliran
sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan
konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahanbahan organik,
sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah
yang
tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme.
Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya kandungan
oksigen khususnya pada daerah estuarin.
Hal
tersebut akan berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup
disitu. Pada keadaan yang paling ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu
akan berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari
estuarin
kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu hanya dari
golongan cacing saja.
Jenis-jenis
sampah kebanyakan termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat,
sehingga
pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.
D.Pestisida
Kerusakan
yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Mereka sengaja
ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol hama
tanaman atau organismeorganisme lain yang tidak diingini. Idealnya pestisida
ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh
organismeorganisme yang tidak dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya _ tetapi
kenyataannya ?
Beberapa
pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia yang
disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini. Pestisida jenis ini
termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul yang sangat kuat dimana
molekul-molekul ini kemungkinan dapat bertahan di alam sampai beberapa tahun
sejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan digunakannya
golongan ini secara terus menerus akan membuat mereka menumpuk di lingkungan dan
akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan berbahaya
bagi organisme
hidup
didaerah tersebut. Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh
mereka. Beberapa organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan
kimia didalam jaringan tubuhnya.
a.
Daya Larut dan Daya Urai Pestisida
Dalam penggunaan Pestisida, tidak semua bahan kimia yang digunakan mencapai organisme sasaran, sehingga sisanya akan hilang ke lingkungan, terbawa aliran air ke
sungai-sungai
dan akhirnya ke laut. Dalam tubuh ikan daya serap setiap organ terhadap pestisida
tidak sama. Demikian pula daya larut setiap pestisida dalam setiap organ juga
tidak sama. Lemak, gonad, gelembung renang (gall blader), hati, pyloric, ceca, kulit,
otak, dan ginjal cenderung mempunyai daya serap pestisida lebih tinggi
dibandingkan organ-organ tubuh lainnya. Dalam hal ini jenis pestisidanya adalah
DDT. Untuk dieldrin konsentrasinya cenderung naik di organ otak, gonad,
lemak.
Adapun
konsentrasi lindane disetiap organ cenderung menurun terus dengan waktu.
Hal ini menunjukkan bahwa daya urai setiap pestisida berbeda dan lindane
mempunyai
daya tahan
yang relatif lemah.
b.
Pengaruh Pestisida Terhadap Kehidupan
Organisme
Air
Penumpukan
pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat mempengaruhi system syaraf
pusat. Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan) juga dapat
merubah tingkah laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska
dan juga
ikan. Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran
terhadap racun pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan
bertulang
sejati).
E. Limbah
Domestik dan Industri
Limbah
adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat urban, termasuk di dalamnya
limbah
kota (municipal) dan aktivitas industri, yang masuk ke sistem saluran
pembuangan kota. Pada umumnya limbah domestic mengandung sampah padat (berupa
tinja, dan cair yang berasal dari rumah tangga). Menurut GESAMP (1976) limbah domestic
mempunyai 5 sifat utama yaitu :
1.
Mengandung bakteri, parasit dan kemungkinan virus, dalam jumlah banyak, yang
sering terkontaminasi dalam kerang-kerangan dipesisir laut.
2.Mengandung
bahan organik dan padatan tersuspensi, sehingga BOD (Biological Oxygen Demand)
biasanya tinggi
3.Padatan
(organik dan anorganik) yang mengendap di dasar perairan. Komponen organik akan
terurai secara biologis, sebagai akibatnya kandungan oksigen berkurang
4.Kandungan
unsur hara, terutama komponen fosfor dan nitrogen tinggi sehingga sering menyebabkan
terjadinya eutrofikasi.
5.Mengandung
bahan-bahan terapung, berupa bahan-bahan organik dan anorganik
dipermukaan
air atau berada dalam bentuk suspensi. Kondisi ini sering mengurangi
kenyamanan
dan menghambat laju fotosintesis, serta
mempengaruhi proses pemurnian alam (self purification).
Berdasarkan
sifat-sifat sumber bahan pencemar yang ada diperairan,dikategorikan berasal
dari perairan pesisir atau laut. Dalam banyak hal, limbah industri tersebut
walaupun sudah diproses di IPAL (Instalansi Pengolahan Limbah) kualitasnya
masih jelek (nilainya masih diatas baku limbah cair yang telah ditetapkan).
Dalam
beberapa kasus menunjukkan bahwa limbah industri tidak atau sulit larut dalam
air. Beberapa diantaranya secara langsung meracuni kehidupan perairan seperti
Cyanida, phenol, dll atau bias secara tak langusng misalnya melalui turunnya oksigen
untuk perombakan bahan-bahan organik. Berdasarkan sifat fisik, kimia air
limbah, tingkah lakunya diperairan dan pengaruhnya terhadap organisme, jenis
limbah industri
ada 5 :
1.Bahan-bahan
organik terlarut: bahan beracun,tahan urai dan biodegradabel
2.Bahan
-bahan anorganik : unsur-unsur hara
3.Bahanorganik
tidak larut: minyak
4.Bahan-bahan
anorganik yang tidak larut.
Contohnya
logam berat.
5.Bahan-bahan
radioaktif.
Pengaruh
minyak terhadap kehidupan
organisme
Menurut
Mitchell (1970), pengaruh kontaminasi minyak terhadap komunitas organisme bervariasi
dari kecil sekali (ngegligable) sampai kemusnahan (catastrophic). Hal ini
disesabkan oleh beberapa faktor (Straughan 1972) :
1.Tipe/jenis
dan dosis minyak Minyak mengandung banyak sekali komponen kimia yang berbeda,
yang daya larutnya dan daya racunnya juga lain.
Komponen aromatik cenderung lebih mudah larut dan menyebar dibanding
yang lainnya.
2.Metoda
pencucian minyak Seringkali bahan pencuci yang digunakan untuk mencuci
(dispersant) juga beracun, sehingga daya racun minyak menjadi bertambah.
3.Kondisi
Oceanografis Arus, ombak, suhu, formasi pantai, ikut menentukan pencampuran,
pengenceran dan distribusi minyak.
4.Kondisi
Meteorologis Angin mempengaruhi pergerakan dan pencampuran minyak dalam air
laut, sehingga daya racun minyak menjadi berkurang. Selain itu meningkatkan
pencampuran minyak dengan sedimen yang ada di pantai.
5.Kondisi
Biota Respons organisme dalam suatu komunitas terhadap minyak berbeda-beda,
tergantung oleh banyak faktor:
-
Morfologi tubuh
- Jenis
biota
-
Reproduksi
- Tingkah
laku atau cara makan
- Stadia,
sangat menentukan daya racun minyak terhadap organisme tersebut. Stadia larva
dan masa pertumbuhan / pergantian kulit merupakan stadia/ masa yang lebih peka
terhadap bahan pencemar. Stadia larva 10 – 100 x lebih peka dibandingkan stadia
dewasa
6. Adanya
cemaran minyak sebelumnya
7. Adanya
bahan pencemar lain
Gbr. Rig offshore Montara yang meledak
Dampak
terhadap terumbu karang.
Beberapa kejadian tumpahan telah terjadi di terumbu karang dan dekat garis-garis pantai yang berbatasan dengan komunitas karang. Tumpahan -tumpahan ini telah menyebabkan terjadinya kematian ikan dan vertebrata dalam jumlah besar (termasuk udang, kepiting, binatang laut, tiram) pada daerah pasang surut. Spesies ganggang alam serta rumput-rumput laut juga menjadi rusak. Secara umum, karang-karang pada daerah pasang surut kelihatannya dapat menyelamatkan diri dari kejadian ini. Karang-karang tersebut menghasilkan lender dalam jumlah besar bila terkena minyak,dan hal ini melindungi mereka dari kerusakan yang lebih serius. Terkenanya. karang pada minyak yang terapung menimbulkan reaksi yang bervariasi, dan hal ini memberi pengaruh pada dampak pencemaran berjangka panjang.
Bioakumulasi
dan pengotoran
Organisme yang luput dari dampak awal akan menyerap elemen minyak bumi, baik dari air sekitarnya ataupun sedimen serta makanan yang terkontaminasi dan menyimpannya di dalam usunya.Konsentrasi yang terakumulasi dapat menjadi cukup tinggi untuk menyebabkan kelakuan (misalnya kemampuan untuk menghindar predator atau mangsa), pertumbuhan atau reproduksi dan dapat menyebabkan timbulnya penyakit atau kematian yang lebih dini. Ikan, udang, dan kerang-kerangan yang terkena minyak berkonsenttrasi tinggi atau sedang untuk periode yang lama dapat menimbulkan bau pada daging.
Tergantung pada jenis minyak dan kondisi hidrografi dan meterologi pada waktu itu yang ada maka pengotoran dapat terjadi dalam lingkup waktu beberapa hari sampai beberapa bulan. Pemulihan suatu kawasan ekologi yang tercemar semata-mata tidak tergantung pada jumlah dan komposisi bahan pencemaran yang bertahan setelah terjadinya tumpahan. Biasanya pembiakan kembali berlangsung dalam beberapa fase, melibatkan spesies yang berbeda pada waktu yang berbedapula. Waktu pemulihan tergantung pada dinamika populasi (reproduksi,pertumbuhan, dan pendewasaan) serta interaksi ekologis (predator, persaingan, dll) dari spesies yang menggantikan pada waktu yang cukup setelah kadar keracunan telah berkurang menjadi dibawah ambang batasnya. Kerawan ekologis tumpahan minyak di laut, ditentukan oleh kepekaan pantai terhdap hidrokarbon, sensivity mapping diperlukan untuk mengetahui tingkat kerawanan tersebut dan mangatur “defence” pertahanan pantai.
LUMPUR
PENGEBORAN
Lumpur, dalam industri konstruksi, ialah gips, plesteran semen, semen basah, mapun zat lain yang mirip. Lumpur berhubungan dekat dengan sedimen.
Lumpur adalah cairan yang kental, berwarna coklat seperti tanah dan kotor. Populeritas lumpur juga mulai naik daun sejak satu tahun lalu saat Lapindo brantas mengalami musibah dan mengeluarkan Lumpur, yang populer disebut Lumpur Lapindo, yang menarik perhatian seluruh bangsa Indonesia bahkan seluruh dunia. Ya..memang seperti itulah gambaran lumpur secara umum. Namun dalam tulisan ini tidak akan dibahas lumpur dalam gambaran umum tersebut, namun secara khusus akan membahas mengenai lumpur pengeboran.
Lumpur
pengeboran dalam proses pengeboran berfungsi seperti layaknya darah. Darah
dalam tubuh berungsi untuk sistem sirkulasi, membawa oksigen ke seluruh tubuh,
membawa sari-sari makanan bahkan membawa dan meit ngeluarkan kotoran atau
penyakit yang ada di dalam tubuh manusia. Lumpur dalam pengeboran juga
berfungsi tidak jauh dari fungsi darah tersebut. Lumpur pengeboran memiliki
fungsi utama untuk mengangkat serbuk bor yang dihasilkan dari gerusan pahat
dari dasar lubang untuk diangkat keatas. Meski masih banyak fungsi-fungsi lain
yang tidak kalah dengan fungsi utama tersebut. Fungsi lain dari lumpur
pengeboran antara lain: menahan tekanan formasi, mendinginkan dan melumasi
pahat serta rangkaian pengeboran, menahan sebagian berat pipa bor dan selubung,
media penyedia informasi tentang lapisan yang di bor dan lain-lain. Lumpur
pengeboran dapat berfungsi seperti itu karena memiliki sifat-sifat khusus.
Beberapa sifat lumpur yang perlu dan umumnya sering diukur di lapangan pengeboran adalah viskositas, berat jenis dan pH. Viskositas merupakan tingkat kekentalan dari lumpur. Alat yang digunakan untuk mengukurnya adalah viscometer. Berat jenis didefinisikan sebagai berat per unit volume, dinyatakan dalam satuan ppg; gr/cc, kadang-kadang berat lumpur dinyatakan dengan specific gravity yaitu perbandingan antara berat jenis lumpur dengan berat jenis air. pH adalah tingkat keasaman Lumpur pengeboran yang dapat diketahui dengan menggunakan pH meter.
Kejadian menarik pernah terjadi di suatu lapangan pengeboran berkaitan dengan sifat-sifat lumpur diatas. Pada suatu pagi saat pekerjaan pengeboran sedang berlangsung di suatu lokasi, Seorang kepala pengeboran melakukan inspeksi ke lapangan untuk memeriksa kondisi lumpur pengeboran. Dia bertemu dengan seorang petugas lumpur (disebut sebagai Mud Boy), sang Kepala pengeboran.
CAIRAN PENGEBORAN
Biasanya, cairan pengeboran cair digunakan. Cairan pengeboran
yang paling umum cair, yang dikenal sebagai 'lumpur', mungkin mengandung tanah
liat, bahan kimia, bobot bahan, air, minyak, atau gas. 'Pemboran Air' adalah
praktek menggunakan gas sebagai fluida pemboran, bukan cairan. Gas digunakan termasuk
gas alam, udara, atau mesin knalpot. pengeboran udara dapat secara signifikan
mengurangi waktu pengeboran, serta biaya pengeboran cairan. Cairan pengeboran,
seperti bit, kebiasaan dirancang dan dipilih tergantung pada jenis kondisi
bawah permukaan yang diharapkan atau berpengalaman. Misalnya, jika pengeboran
adalah formasi garam terjadi melalui bawah tanah, air tawar tidak akan
digunakan, karena hal ini akan risiko melarutkan garam bawah permukaan.
Demikian pula, jika pengeboran di dekat sumber air tawar, air asin tidak akan
digunakan karena takut mencemari air segar.
Cairan pengeboran dipilih harus memiliki sejumlah properti untuk memungkinkan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Ini harus ringan dan cukup tipis untuk bersirkulasi melalui mata bor, pendinginan bit karena latihan serta pelumas bagian bergerak. cairan harus cukup berat untuk membawa potongan bor dari sedikit dan kembali ke permukaan, serta pengendalian tekanan ke atas yang mungkin dialami di dalam sumur untuk mencegah ledakan. Cairan insinyur pengeboran memastikan bahwa berat fluida pengeboran lebih besar daripada tekanan ke atas keluar gas yang dapat ditemui saat pengeboran. Selain itu, cairan pengeboran harus cukup tebal untuk melapisi wellbore dengan kue, yang berfungsi untuk sementara menutup dinding sumur sampai casing dapat diinstal.
Cairan pengeboran dipilih harus memiliki sejumlah properti untuk memungkinkan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Ini harus ringan dan cukup tipis untuk bersirkulasi melalui mata bor, pendinginan bit karena latihan serta pelumas bagian bergerak. cairan harus cukup berat untuk membawa potongan bor dari sedikit dan kembali ke permukaan, serta pengendalian tekanan ke atas yang mungkin dialami di dalam sumur untuk mencegah ledakan. Cairan insinyur pengeboran memastikan bahwa berat fluida pengeboran lebih besar daripada tekanan ke atas keluar gas yang dapat ditemui saat pengeboran. Selain itu, cairan pengeboran harus cukup tebal untuk melapisi wellbore dengan kue, yang berfungsi untuk sementara menutup dinding sumur sampai casing dapat diinstal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Google Translate
by : BTF
Entri Populer
-
VS Barusan ada pembahasan di forum tentang pemilihan kamera digital antara Canon vs. Nikon dilihat dari sisi investasi secara keseluruhan....
-
Anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan yang di bangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan ...
-
Piper Alpha adalah produksi minyak Laut Utara platform yang dioperasikan oleh Occidental Petroleum (Kaledonia) Ltd platform mulai produ...
0 komentar: